7 Wisata yang ada di kota Pakal Pinang
Tiap kota, termasuk juga Pangkal Pinang yang merupakan Ibukota dari Provinsi Bangka Belitung pasti memiliki obyek wisata yang unik dan menarik untuk dikunjungi. Jika anda punya rencana berlibur ke Pangkal Pinang, Kota ini menawarkan cukup banyak wisata pilihan untuk Anda dikunjungi. Selain pantai, Kota ini juga memiliki banyak tempat-tempat wisata yang bernuansa alam, Sejarah, Religi maupun Kuliener yang tak kalah dengan wisata populer di Sumatera. Kota Pangkal Pinang merupakan ibu kota Provinsi Bangka Belitung. Kota Pangkal pinang berada di pulau Bangka yang merupakan Pulau terbesar di Provinsi tersebut. Provinsi ini dikenal dengan penghasil timah terbaik dan terbesar.
UntukMenghabiskan liburan di sini bersama keluarga tercinta pasti sangat menyenangkan, ya.
Apa saja yang bisa kita lakukan di kota Pangkalpinang? Ada destinasi wisata apa di kota tersebut? Simak tulisan berikut ini.
Pulau Lampu merupakan pulau kecil di Bangka yang masih alami dan tidak berpenghuni. Apabila ingin melihat keindahannya, dapat berkeliling pulau dengan menyewa perahu. Harga sewanya tergantung kesepakatan anda dengan pemilik perahu. Pokoknya dijamin membuat mata segar karena pemandangan pulau sangat indah dan eksotis. Pulau Lampu ini tergolong dalam pulau yang kecil, hampir sama luasnya dengan Pulau Lengkuas yang ada di Belitung dan sama-sama punya mercusuar. Jika suka berenang, anda dapat melakukannya juga di pulau ini. Airnya jernih, kok. Menyegarkan berenang ditemani semilir angin dan suasana laut tenang. Pulau Lampu dikenal masyarakat sekitar dengan nama Pulau Pelepas. Ini dikarenakan fungsi pulau yang dipakai para nelayan untuk beristirahat melepas rasa lelah. Oh, ya, jangan lupa bawa perbekalan yang cukup. Karena jarang ditemukan tempat makan di sini. Lokasi : Kecamatan Belinyu, Kabupaten Bangka.
Pantai Teluk Uber mempunyai pemandangan yang tak kalah indah dengan pantai lain di Pangkalpinang. Pepohonan yang ada di sekitarnya dengan perahu-perahu nelayan di area pantai, cantik sekali. Dari pantai ini pun kita bisa melihat pesona sunset serta sunrise. Maka disarankan untuk datang pada pagi atau sore hari, agar tak ketinggalan momen menakjubkan matahari tersebut. Apabila anda ingin menginap, bisa saja. Tetapi sayangnya di sini fasilitasnya belum lengkap. Cuma ada satu penginapan dengan 10 kamar saja. Asal nama Pantai Teluk Uber adalah karena daerah pantai yang luasnya kurang lebih 25 hektar ini berbentuk teluk, menjorok ke daratan. Jadinya diberi nama Teluk Uber.
Museum yang berdiri sejak 1958 berisi tentang sejarah pertimahan yang ada di Bangka Belitung. Seperti diketahui bahwa Bangka Belitung memang sangat kaya akan timah. Dan di museum ini kita dapat belajar dan mengenal lebih dekat sejarah proses penambangan timah sampai dengan mengolah timah dengan cara modern dan tradisional lewat foto serta dokumen koleksi dari Museum Timah. Asyik, kan, berwisata sambil menambah ilmu baru. Perlu diketahui juga bahwa Museum Timah ini adalah satu-satunya yang ada di Indonesia bahkan lingkup Asia. Banyaknya wisata pantai nan eksotis di Bangka Belitung tidak lantas membuat wisatawan yang berkunjung ke museum berkurang. Justru, Museum Timah jadi alternatif wisata selain pantai yang terdapat di Bangka Belitung. Museum Timah dibuka tanggal 2 Agustus 1997 oleh PT Timah,Tbk.
Garis pantai dengan pasir putih berih pantai ini mencapai 2 km. Uniknya di sini, pantai Pasir Padi memiliki struktur pantai landai dan enak untuk dipakai bersepeda, menggunakan kendaraan bermotor, atau jalan kaki. Pemandangan di Pantai Pasir Padi ini sama cantiknya dengan pantai lain di Bangka. Sangat asri, dengan air laut biru dan berhias pulau di dekatnya. Salah satunya adalah Pulau Punai yang berada dekat Pantai Pasir Padi dan dapat dikunjungi bila air laut surut. Kegiatan yang bisa kita lakukan selain berenang, main pasir, dan voli pantai adalah main layangan, sepakbola, bahkan lomba motorcross. Banyak fasilitas pendukung yang tersedia di Pantai Pasir Padi diantaranya, resort, permainan air, area outbond, area bermain anak, serta tempat makan atau restoran seafood dengan harga terjangkau.
Pantai Tanjung Bunga tergolong dalam pantai landai dan memiliki pemandangan indah dengan perbukitan di sekitarnya. Akan tampak pula kapal barang dan kapal penumpang yang lalu lalang di laut lepas Pantai Tanjung Bunga menuju ke pelabuhan Pangkal Balam. Bebatuan di pantai ini terusun rapi dan bagi yang senang berpetualang, memilih pantai ini sangat tepat. Karena kita dapat melakukan petualangan menyusuri pantai dan daerah perbukitan di sekitarnya. Pantai Tanjung Bunga berjarak sekitar 2,5 km dari pantai Pasir Padi dan dapat ditempuh memakai kendaraan pribadi juga sewaan.
Menara Air Minum atau dikenal juga dengan sebutan watertoren ini mempunyai bentuk yang mirip dengan dua tangki ukuran raksasa, tingginya 5 meter dengan diameter 8,25 meter. Ada banyak pipa besar untuk suplai air ke masyarakat dan dibatasi oleh tugu pembatas dari batuan granit sebanyak 6 buah tugu. Pembangunan watertoren dimulai masa pemerintahan Residen J.E. Edie (1925-1928). Ia lalu melakukan penelitian mengenai sumber air bersih untuk Pangkalpinang. Dan akhirnya diperoleh 3 lokasi yaitu, Gunung Doel, Gunung Mangkoel, dan Sungai Nyelanding. Air dari Sungai Nyelanding keruh, sedangkan Gunung Doel sumber airnya sedikit. Jadi dipilihlah Gunung Mangkoel sebagai lokasi sumber air yang tepat. Selanjutnya pembangunan Menara Air Minum dilanjutkan ke masa Residen Hooyer (1928-1931). Saat ini menara air minum telah masuk sebagai cagar budaya kota Pangkalpinang.
Masjid ini didirikan oleh masyarakat kampung tengah dan kampung dalam Tuantunu. Masjid Jamik termasuk masjid yang terbesar dengan bentuk awal masjid semi permanen, beratap genteng mirip piramida. Ada 3 bagian dalam bangunan masjid yaitu, lantai satu (paling bawah) sebagai tempat untuk shalat dan mengaji, lantai dua untuk menyimpan segala perlengkapan masjid mulai dari tikar sampai dengan kitab-kitab kuning, buku agama. Dan lantai tiga merupakan menara untuk muadzin adzan. Masjid ini masuk dalam salah satu cagar budaya di Pangkalpinang. Masjid Jamik mempunyai bangunan yang unik, atapnya berhiaskan tiang penyangga kecil berjumlah 6 buah (kiri 3 dan kanan 3) melambangkan rukun iman. Tangganya setengah lingkaran. 5 buah pintu masuk, 6 tiang utama, 3 undakan, dengan satu kubah. Oh, ya, masjid ini dibangun pada 18 Desember 1936 dan berlokasi di Jalan Masjid Jamik.
Semoga bermanfaat, terima kasih.
Comments
Post a Comment